
Jenis (tipe) efek samping obat ini ada 3, telah dibahas pada artikel sebelumnya, yaitu Efek samping tipe A dan efek samping tipe B dan tipe C.
efek samping tipe A dipengaruhi seberapa banyak takaran dosis dan
biasanya efek ini bisa diprediksi sejak awal contohnya mual, muntah,
pusing dan sebagainya, sedangkan tipe B adalah efek samping yang tidak
bisa diprediksi dan tidak tergantung dosis, contohnya hipersensitifitas,
alergi, syok anafilaktik, dll. sedangkan tipe C efek sampingnya sulit
dideteksi dan tidak diketahui penyebabnya, biasanya terjadi pada
pemakaian obat jangka panjang.
Faktor Pendorong Terjadinya Efek Samping Obat
1. Terapi obat berganda (multiple drugs therapy)
Efek samping yang potensial terjadi akibat pasien menerima obata lebih
dari 1 terkait penyakitnya, sehingga resiko terjadinya interaksi antar
obat yang menyebabkan efek merugikan sangat tinggi, contohnya dalam
resep ditemukan captopril dan Aspar-K, captopril meningkatkan kadar
kalium dalam darah sehingga apabila diminum bersamaan dengan suplemen
aspar-K yang mengandung kalium akan menyebabkan hiperkalemia, dada
pasien akan berdetak seperti genderan mau perang, hhee
2. Usia
Profil farmakokinetik dan farmakodinamik pasien pediatrik dan geriatrik
berbeda dengan pasien dewasa, hal ini terkait fungsi dan perkembangan
organ (fisiologi), pada pasien pediatrik (anak-anak dan balita) sistem
organnya belum sempurna sehingga berpotensi terkena efek samping obat,
sedangkan pada geriatrik (lansia), fungsi organnya telah menurun juga
rentan mengalami efek samping obat, solusinya penyesuainya dosis dengan
melakukan drug terapi TDM (Therapy Drug Monitoring ; dengan memantau
kadar obat dalam darah)
3. Jenis Kelamin
Jenis kelamin menyebabkan perbedaan hormon dan jumlah komponen dalam
tubuh seperti jumlah lemak, otot dsb, berdasarkan beberapa buku
menyatakan wanita rentan terhadap efek samping obat, ketimbang pria,
memang tidak selalu begitu, karna faktor terkait efek samping obat ini
sangat banyak sehinggi tidak bisa digeneralisasi.
4. Penyakit
Penyakit dapat menyebabkan perubahan pada sistim
Absorpsi-Distribusi-Metabolisme-Ekskresi, sehingga penurunan pada tiap
sistim akan meningkatkan resiko terjadinya efek samping.
5. Perbedaan Etnik
Perbedaan etnik terkait dengan genetik juga, manusia beragam dan
mempunyai perbedaan dalam bentuk dan fisiologi tubuh, sehingga faktor
etnik ini juga berpengaruh, etnik tertentu sensitif terhadap obat
tertentu namun etnik yang lain tidak sensitif, hal ini dapat terjadi.
6.Faktor Farmasi
Faktor formulasi, jenis sediaan akan mempengaruhi kerja obat &
ketersediaan hayatinya, sehingga dalam hal ini faktor farmasi juga
berpengaruh terhadap potensi timbulnya efek samping obat.
0 komentar:
Posting Komentar